Selasa, 29 Januari 2013

pengen sukses???


Kesuksesan tanpa batas

Oleh : Wilopo Husodo

Seorang filosof, Rene Descartes, pernah berkata “aku berpikir maka aku ada”. Ungkapan ini memiliki suatu tafsiran mendalam yang sangat menggelitik logika kita, bisa jadi ia mencoba untuk meng-eksplor jiwanya ke ruang atau dimensi yang bersentuhan langsung kepada eksistensi “ada”. Sedangkan konsep “berpikir” memiliki daya jangkau yang bisa jadi melampaui batas territorial ” keberadaan”. Jadi upaya yang ia lakukan adalah melihat “ada” melalui proses “berpikir. Bingung?
Begini, kelebihan yang dimiliki manusia ketimbang makhluk lainnya adalah terletak pada asset otak dan hati. Dua perangkat ini merupakan asset yang paling berharga  dimiliki oleh manusia, kenapa?karena hanya dengan dua alat inilah seorang manusia mampu menjangkau ruang yang belum pernah dilihatnya sama sekali di alam realita. Sederhananya ia mampu membuat “alam”nya sendiri, dan dari sinilah kelak akan lahir yang disebut cita-cita. Dan pada gilirannya cita-cita itu sendiri akan berbicara atau bahkan bertarung dengan realita untuk melahirkan satu bentuk baru yang disebut: perubahan.
Betapa dahsyatnya otak, perangkat kecil yang mampu merubah jatidiri manusia, bahkan bisa merubah keadaan masyarakat sekalipun. Namun kerja otak dalam mewujudkan visi juga harus dibarengi dengan kinerja hati yang senantiasa melakukan control agar tindakan yang terjadi tidak melampaui batas. Lalu kedua aspek tersebut pada gilirannya akan bekerja secara harmonis, seimbang.
Contoh nyata yang pernah ada mengenai kasus ini sangat banyak, kenal dengan Enstein?Soichiro Honda?Thomas Alva Edison?, mereka adalah orang-orang yang sukses dalam memanfaatkan otak mereka. Enstein berhasil membuat rumus relativitas yang semata-mata berasal dari imajinasinya dan kemudian berhasil membuat bom atom. Soichiro Honda adalah orang jepang yang sukses membuat mesin otomotif yang sekarang dikenal dengan merek Honda, ia hanya bermodalkan mimpi. Thomas Alva Edison berhasil membuat lampu pijar dari hasil kerja kerasnya melawan kegagalan-kegagalan beribu kali, ia bertahan karena masih ada impian yang belum terselesaikan. Sekali lagi, semuanya itu bermula dari olahan dapur imajinasi yang disebut: Otak.
Apapun yang terjadi, orang yang mampu melampaui hambatan-hambatan hidup yang bisa menggugurkan mimpinya adalah orang yang secara konsisten mampu menjaga daya imajinasinya. Ketergantungan akan impian itulah yang pada gilirannya mendorong seseorang menuju tangga kesuksesan. Apakah hanya itu?
Ada satu lagi, yakni kesuksesan tanpa batas. Untuk yang satu ini belum tentu dimiliki oleh semua orang, karena dimensi imajinasinya hanya ada dan bersumber dari Yang Maha Tak Terbatas :Allah SWT, tujuan akhir manusia pada gilirannya akan kembali kepadaNYA. Ketergantungan akan keberadaanNYA akan membuat seseorang berada pada koridor yang pasti, tinggal bagaimana menyesuaikan antara rencana kita dengan koridorNYA.
Adalah seorang Muhammad yang berhasil mencetak sejarah peradaban tertinggi umat manusia dan menjungkirbalikkan logika pakar-pakar ilmu social dewasa ini. Masyarakat bentukan sang rasul, Masyarakat Madani, hanyalah sebuah perwujudan beliau dalam menaati perintahNya yang tertoreh dalam satu kodifikasi yang disebut Alquran. Rahasia inti dari perjuangannya adalah terletak pada ketulusannya serta keikhlasan dalam segala macam bentuk tindakan keseharian demi menggapai ridho dari Yang Maha Tak Terbatas :Allah SWT.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar